Broker Asuransi

Alkisah di sebuah perusahaan kecil berkaryawan hanya 8 orang, kebutuhan akan asuransi kesehatan sebagai salah satu komponen penting dalam kehidupan manusia tetap tidak bisa dinomorduakan. Kalau biasanya saya sebagai praktisi HR yang berperan penuh dalam menentukan asuransi kesehatan apa yang akan digunakan oleh karyawan, sayangnya kali ini saya hanya sebagai penikmat saja. Artinya saya cuma 'numpang' asuransi kesehatan suami, yang karena jumlah karyawannya sangat sedikit itu dikelola oleh broker asuransi, tapi karena HR nya tidak ada di Indonesia jadilah (menurut saya ya) jenis pelayanan yang didapatkan dari asuransi tersebut tidak maksimal, namun apa daya si broker itu punya global agreement sama si kantor pusat, dan karena saya juga punya pengalaman bekerjasama dengan broker tersebut maka saya sangat sangat tidak merekomendasikan broker ini. Sebut saja broker ini : M*RSH.

Dulu kantor saya juga menggunakan jasa si M. Tapi pelayanannya sangat-sangat mengecewakan. Asuransi yang dipilih tidak sesuai dengan kebutuhan, tidak ada komunikasi berkala dengan klien, tidak responsif, setiap request membutuhkan waktu berbulan-bulan bahkan untuk sekedar penyediaan kartu untuk karyawan baru. Ugh, nyebelin kan? Tapi apa mau dikata, dulu pengetahuan asuransi saya minim dan kontrak yang dibuatpun berlaku global. Jadi saya cuma bisa nelen ludah. Setelah sekian tahun berpisah, eh kok ya jodoh ketemu lagi walaupun dengan jenis hubungan yang beda. Apakah pelayanannya jadi berubah lebih baik? hmm, menurut saya sih engga. Entah emg si HR yg di singapur ga ngerti apa-apa mengenai kebutuhan orang jakarta lalu si empunya account memanfaatkan dengan memberikan fitur yang (menurut saya) sangat tidak maksimal, atau memang si M ini kurang punya asuransi2 berkualitas sebagai rekanan jadi ya mau ga mau yang disodorkan ke kliennya ya yang ada di database aja. Sayang sekali ya menurut saya untuk sebuah perusahaan berskala internasional seperti itu.

Untungnya bagi perusahaan dimana saya bekerja waktu itu menjalin kerjasama dengan broker lain yang tentunya berskala global juga. Jujur saja, saat awal-awal kami dapat account manager yang mengecewakan, namun seiring berjalannya waktu dari 4 kali pergantian, servisnya memuaskan. Mereka masing-masing meluangkan waktu untuk berkomunikasi, dari sekedar ngobrol bareng dan yang pasti mendengarkan masalah-masalah kami sehubungan dengan fasilitas si penyedia jasa asuransi tersebut. Belum lagi setiap komunikasi yang kami coba lakukan selalu mendapat respon cepat. Nah, ini kan jadi menyenangkan ya!

Jadi, kalau anda punya perusahaan kecil dan memiliki karyawan yang belum banyak, sebaiknya mempertimbangkan bekerjasama dengan broker asuransi daripada langsung ke pihak asuransinya. Keuntungannya adalah:
1. Rate peserta bisa ditekan, karena proses negosiasi yg dilakukan broker adalah akumulasi dr seluruh kliennya.
2. Suara lebih didengar, hubungan broker dengan asuransi biasanya lebih baik daripada perusahaan yang size nya kecil
3. Lebih berpengalaman, jadi bisa memberikan rekomendasi atau pilihan2 asuransi yang cocok dengan jenis perusahaan.

Nah, kalau masih butuh bantuan lagi untuk mencari broker yang tepat? Japri yuk, nanti saya bantu!

Good luck!


Comments